Apalagi jika manusia mempunyai kesamaan , secara kebetulan
atau keberuntungan manusia tidak bisa mengetahuinya bahkan menebak. Yang terjadi
denganku adalah aku mempunyai kesamaan dengan seseorang , ia juga seorang yang
kukagumi bahkan dari kepintaran juga. Mungkin jarak adalah pengekang dari
semuanya, andaikan saja waktu bisa dapat diarungi mungkin jarak yang jauh bukan
penghalang untuk bertemu. Kubuka sebuah laptop dan kumainkan sebuah permainan
yang kulihat adalah daftar yang online , ternyata sudah 10 bulan berlalu dulunya
yang sering online ternyata sudah jarang bahkan tidak lagi bermain , yang
kucari di permainan adalah keluarga baru untuk mencari suasana yang baru
ternyata hasilnya tidak ada. Smartphone dipenuhi dengan notifikasi , aku
berharap sebuah sapaan dari dia , dan ternyata chat grup teman kelasku. Dulunya
aku punya satu hobby yang aku tidak sukai yaitu membaca , karena ia aku lebih
suka membaca maupun artikel , buku, komik bahkan media online sekaligus. Ia seorang
yang pintar di kelas sejak kelas satu SMA saja sudah mendapat ranking dua. Yang
aku kagumi dia adalah dia seorang penyuka anime biasa disebut otaku, aku juga
bingung apa itu otaku. Setelah aku berinteraksi dengan ia ternyata ia orang
periang, optimis, dan friendly. Saat ini aku sudah selama 6 bulan lebih tidak
menjalin komunikasi kebeberapa teman lama. Bagaimana tidak kontak media socialku
banyak hilang karena itu adalah penyebab membuatku jarang interaksi ke beberapa
teman lama. Bahkan untuk saat ini untuk menyapanya saja masih canggung karena
beberapa bulan lalu , aku tak sengaja bertemu dengan dia di game online yang
kumainkan. Aku sengaja untuk tidak memberi tahu tentang namaku , sengaja untuk
aku tidak mengenalnya ternyata apa ia juga membalas dengan juga lupa dengaku ,
lalu aku menjelaskan untuk yang terakhir. Dan ternyata ia tidak ingat siapa aku
bahkan dia menanyakan kenalnya dari mana. Aku seperti jatuh di palung lautan
yang sangat dalam, bagaimana tidak yang dulunya aku kagumi ternyata melupakan
aku dengan mudahnya. Bahkan aku langsung mematikan laptopku dan aku langsung
tidur. Aku buka buku yang kutuliskan cerita dari dia, aku seperti buta aksara
yang tak bisa membaca. Aku seperti penghapus yang digunakan saat ada kesalahan
digunakan untuk menghapus goresan di kertas. Pikirku bagaimana bisa seseorang
yang kukagumi bisa lupa dengan yang mengaguminya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar