Selasa, 31 Mei 2016

Kenangan



Disaat raga ini tak bernyawa
Seseorang itu hadir
Siapa engkau?
Apakah kita bisa berteman?

Engkau hanyut didalam perasaan
Berbagi rasa di dalam kenangan
Kenangan yang engkau ukir bersama
Sesuatu yang selalu kuingat
Yaitu pertemanan

Detik waktu melewatkan bersama
Melupakan kenangan yang engkau ukir
Kenangan itu hancur
Tanpa sisa

Kenapa engkau hancurkan?
Padahal engkau sudah mengukirnya
Disaat luka kita bersama
Dan sekarang hanya desir debu
Yang lebur didalam perasaan

Hangat suaramu
Bagaikan pengikat sukma
Hanya bayangan rindu
Yang bisa kurasakan
Penyejuk sukma disaat sendiri
Itulah engkau

Kenapa engkau tinggalkan diriku?
Bersama luka yang engkau gores

Kamis, 26 Mei 2016

Perpisahan yang Menyakitkan

Aku hanya pria ditemani kesepian yang punya harapan kecil untuk mempunyai sahabat. Aku iri dengan mereka yang bersama-sama mempunyai sahabat tetapi mereka berkhianat diantara percintaan mereka. Setiap aku berdoa kepada Tuhan pastinya aku menitipkan doa mereka walaupun aku cuma sekali. Aku berharap satu bintang diantara miliyaran bintang disana jatuh dan harapanku itu terkabul.
Aku berusaha mencari teman di daerahku bahkan luar daerah, bahkan lewat media social juga. Dulunya aku punya banyak teman di media social tetapi sekarang mereka mempunyai kesibukan masing-masing. Walaupun satu bahkan dua orang masih mengingatku. Setidaknya aku menanyakan kabar mereka masih mau berteman denganku. Bahkan sekalipun aku tak sengaja membalas status mereka yang booming, terkadang dibalas dengan positif bahkan negative. Negatifnya mereka tidak mengenal diriku, dan postifnya mereka membalas dengan rasa antara kenal dan tidak kenal.
Apa yang salah dengan diriku? Apakah mereka berpikir aku berbeda? Apa yang beda? Aku hanya mengingat seseorang yang menilaiku dengan yang berbeda dengan rasa tak normal. Aku bertanya kepadanya , dia hanya membalas tanyakan pada dirimu apa yang salah denganmu. Bahkan aku tidak menghiraukannya lagi , aku menyesal sekarang karena sesuatu berharga sedikit demi sedikit hilang tanpa sebab. Bahkan perpisahan yang menyakitkan adalah yang tak pernah tak terucap dan tak beralasan
.
 
Hari demi hari kujalani hingga bermain game saja masih mengingat mereka. Hingga dejavu yang sama itu terulang aku bertemu seseorang , tetapi dalam waktu dekat ia meninggalkanku tanpa ada kabar. Bahkan akun social mediaku banyak dihapus dan diblock, sepertinya ia membenciku. Hingga aku sibuk dengan kegiatanku dan tugasku sebagai pelajar. Kebiasaanku adalah bermain game disaat aku merasa bad mood, hingga aku menanyakan seseorang.
Aku bertemu orang luar negeri, ia sangat sopan dan ramah. Dari bahasa inggrisnya ia mengerti akan orang Indonesia, aku banyak menanyakan tentang halnya tetapi kekuranganku adalah bahasa inggris. Aku kurang mahir dengan bahasa inggris jadi aku menggunakan bahasa inggris yang pasif. Hingga aku menanyakan social medianya , hingga aku berteman dengannya. Tak sengaja aku berbincang-bincang lewat social media, walaupun ia membalas dengan jangka waktu lama.

 Ia membalas dengan sopan , ia minta maaf karena ia membutuhkan waktu tidur hingga 5 jam. Kupikir ternyata memang benar orang-orang eropa sangat sopan dan tak sungkan meminta maaf. Aku hanya membalas dengan aku belajar 7 jam aku merasa bosan.  Aku merasa sepertinya kejadian yang kemarin itu terulang lagi , ia tak membalas chatku hingga 2 hari berlalu. Bahkan ia juga tidak bermain game yang ia bermain. Sesekalipun aku melihat pemberitahuan setiap jam, aku berharap ia membalasnya. Aku pikiir mungkin ia sibuk dengan kegiatannya. Tetapi kenapa sejak saat bertemu seseorang , kenapa ia selalu menghilang dan tak menanyakan apa yang terjadi?

Perpisahan yang paling menyakitkan adalah yang tak pernah terucap dan tak beralasan (Rin Matsuoka – Free)

Jumat, 20 Mei 2016

Penyesalan


Manusia sekarang sudah mencapai ribuan bahkan milyran manusia di dunia ini. Tak kusangka aku dipertemukan satu diantara manusia yang milyran , seseorang yang bagiku berharga. Apakah aku perlu menyebutkan ? ah tidak penting nama disini. Bagiku pertemuan pertama adalah hari dimana seseorang seperti dianggap saudaranya sendiri padahal baru kenal, seperti ikatan persaudaran. Kejadiannya sepertinya sudah lama mungkin aku hanya ingin mengungkapkan sekarang. Karena penyeselan yang datang itu bagaikan melewati batas palung terdalam yang tak bisa ditemui dasarnya. Tidak ada habisnya aku mengingatnya dalam jiwa yang separuh hilang.
Pertemuan awal hanya di dunia maya yaitu game virtual, seseorang kepribadiannya hampir sama seperti diriku, tetapi dia adalah orang yang dewasa. Kesibukan bahkan waktu yang singkat dan tak ada waktu luang adalah penyebab adanya titik retak pertemuanku. Dia adalah orang yang bisa menyempatkan waktu luang bersama temannya didunia nyata dan virtual, walaupun canda tawa bersama , ia tetap orang yang bersih kukuh ingin bersama. Tetapi ia berubah seperti malaikat tanpa sayap ia berubah seperti ia yang sebelumnya bahkan teman-teman juga mereka punya kesibukan masing-masing hingga membuat keadaan tidak nyaman seperti dulu. Terakhir kumengatakan/bercanda bersamanya dengan mengatakan ia adalah seorang pemalas yang ingin tidur. Tetapi candaanku itu berlebihan membuatnya marah, hingga ia menjauhiku. Teman-teman yang lain juga, karena kesibukan ia meninggalkan diriku sendiri.

Apa yang kupunya? Tak ada. Hanya kenangan lekas yang tak hilang diraga ini. Kekuatan rindu itu datang, kapan bisa bertemu lagi? Canda tawa bersama? Hingga diantara kita sampai mengalah demi satu sama lain dikebersamaan yang indah. Ratu semut akan sedih jika pasukan dan temannya yang ia percayai hilang dan tak ada yang bisa bersama lagi untuk mencapai tujuan.  Hanya waktu yang bisa menemukan kita lagi? Mungkin tidak lama, hanya menunggu rasa kebersamaan yang kita tulis itu datang di hati kita masing-masing J.

Kamis, 12 Mei 2016

Seseorang

Yang kupikirkan adalah kesenangan
Tetapi itu berubah
Sejak pertama aku melihat
Seseorang itu
Aku mulai menyukai
Sosok dewasa , bijaksana bahkan baik
Walaupun aku tahu
Perbedaan, tetapi
Namun terlebih aku mengaguminya
Sesaat dalam sedih
Kau ada sebagai periang dalam tangisan
Di saat kau kebingungan
Aku akan mencoba membantumu
Apa yang salah?
Mengapa jarum jam terlihat pisau
Disaat waktu terlewat kau berubah
Disaat aku ingin berbagi kebahagian
Kau tak ada
Kau hilang tanpa pesan
Sesaat aku ingin bertemu
Kenapa kau tak menjawab pesanku
Aku menunggu walaupun
Rasa sakit dan kesal tak bisa kutahan
Dan hari itu datang
Dimana kita bertemu
Walaupun perantara dunia maya
Aku senang sekali
Tetapi apa?
Kau tak kenal diriku
Kau lupa?
Kau menganggap aku apa?
Jiwaku seperti terikat dalam sebuah rantai kekecewaan
Seorang yang kukagumi
Adalah manusia tanpa hati
Melupakan seorang teman yang lama bersamanya
Waktu berlalu
Aku tak bisa melupakanmu
Membenci saja adalah hal yang tak bisa kulakukan
Walaupun obrolan singkat
Aku dan kau seperti baru seperti kenal
Tak mengganggap 3 tahun pertemanan
Didalam mimpiku
Aku ingin seorang itu
Seperti yang dulu lagi
 

Rabu, 11 Mei 2016

Hanya sebuah curahan hati bahkan seorang manusia menciptakan sendiri

Siapa? Aku?

Sendiri
Aku hanya punya diriku sendiri
Siapa yang peduli?
Tiap kali aku memikirkan
Apakah kau ciptakan ini semua hanya untukku saja?

Aku banyak kehilangan
Waktu, kesukaan bahkan teman
aku , kita , kami , dan mereka
semua sirna dan tak kembali

Apakah ini rencanamu Tuhan?
Engkau bahagiakan mereka
Tetapi mengapa Engkau lukai diriku
Bagaikan tusukan sebilah pedang yang menusuk lara ini
Tak ada baju zirah yang bisa melindunginku

Tetapi entah mengapa
yang kulihat dimereka adalah kebahagian
Tak ada rona kesedihan yang dimiliki mereka
Egois
Kenapa hanya aku yang menderita
di atas kebahagian mereka

Sepertinya keadaan akan kembali
aku akan di kurung oleh kesepian
yang terkunci rapat tanpa adanya cahaya
bahkan teman