Aku berusaha mencari teman di daerahku bahkan luar daerah,
bahkan lewat media social juga. Dulunya aku punya banyak teman di media social
tetapi sekarang mereka mempunyai kesibukan masing-masing. Walaupun satu bahkan
dua orang masih mengingatku. Setidaknya aku menanyakan kabar mereka masih mau
berteman denganku. Bahkan sekalipun aku tak sengaja membalas status mereka yang
booming, terkadang dibalas dengan positif bahkan negative. Negatifnya mereka
tidak mengenal diriku, dan postifnya mereka membalas dengan rasa antara kenal
dan tidak kenal.
Apa yang salah dengan diriku? Apakah mereka berpikir aku
berbeda? Apa yang beda? Aku hanya mengingat seseorang yang menilaiku dengan
yang berbeda dengan rasa tak normal. Aku bertanya kepadanya , dia hanya
membalas tanyakan pada dirimu apa yang salah denganmu. Bahkan aku tidak
menghiraukannya lagi , aku menyesal sekarang karena sesuatu berharga sedikit
demi sedikit hilang tanpa sebab. Bahkan perpisahan yang menyakitkan adalah yang
tak pernah tak terucap dan tak beralasan
.
Hari demi hari kujalani hingga bermain game saja masih
mengingat mereka. Hingga dejavu yang sama itu terulang aku bertemu seseorang ,
tetapi dalam waktu dekat ia meninggalkanku tanpa ada kabar. Bahkan akun social
mediaku banyak dihapus dan diblock, sepertinya ia membenciku. Hingga aku sibuk
dengan kegiatanku dan tugasku sebagai pelajar. Kebiasaanku adalah bermain game
disaat aku merasa bad mood, hingga aku menanyakan seseorang.
Aku bertemu orang luar negeri, ia sangat sopan dan ramah.
Dari bahasa inggrisnya ia mengerti akan orang Indonesia, aku banyak menanyakan
tentang halnya tetapi kekuranganku adalah bahasa inggris. Aku kurang mahir
dengan bahasa inggris jadi aku menggunakan bahasa inggris yang pasif. Hingga
aku menanyakan social medianya , hingga aku berteman dengannya. Tak sengaja aku
berbincang-bincang lewat social media, walaupun ia membalas dengan jangka waktu
lama.
Ia membalas dengan
sopan , ia minta maaf karena ia membutuhkan waktu tidur hingga 5 jam. Kupikir
ternyata memang benar orang-orang eropa sangat sopan dan tak sungkan meminta
maaf. Aku hanya membalas dengan aku belajar 7 jam aku merasa bosan. Aku merasa sepertinya kejadian yang kemarin
itu terulang lagi , ia tak membalas chatku hingga 2 hari berlalu. Bahkan ia
juga tidak bermain game yang ia bermain. Sesekalipun aku melihat pemberitahuan
setiap jam, aku berharap ia membalasnya. Aku pikiir mungkin ia sibuk dengan
kegiatannya. Tetapi kenapa sejak saat bertemu seseorang , kenapa ia selalu
menghilang dan tak menanyakan apa yang terjadi?
Perpisahan yang paling
menyakitkan adalah yang tak pernah terucap dan tak beralasan (Rin Matsuoka –
Free)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar